The Basic Principles Of rekomendasi buku sirah nabawiyah
The Basic Principles Of rekomendasi buku sirah nabawiyah
Blog Article
Jika selama ini ayat-ayat al-Qur’an hanya dijadikan alat “pengesah” atau “penguat” dari kisah tertentu yang terkait dengan kehidupan Nabi saw., dalam buku ini M. Quraish Shihab justru membaliknya, yaitu menjadikan ayat-ayat al-Qur’an sebagai alat “penyeleksi” terhadap satu kisah, apakah ditolak atau diterima.
dengan pernikahan itu, bahkan ia sering mengadukan perihalnya kepada Rasulullah dan beliau selalu menyabarkan hati Zaid dan mengharapkan agar tetap memelihara keutuhan perkawinannya. Ketika ternyata persoalan mereka tidak dapat diatasi lagi, Rasulullah hanya berharap agar Allah membebaskan Zaenab dari suaminya tanpa melukai hati Zaid yang cukup disayangi Rasulullah berkat keimanan, kejujuran dan loyalitasnya. Harapan itulah yang disembunyikan Rasulullah dalam hati dimana Allah menampakkannya dengan menurunkan ayat al-Qur'an yang membolehkan Rasul mengawini bekas isteri hamba sahajanya, sehingga hal itu akan menjadi jalan keluar, baik bagi Zaenab karena akan menjadi semacam kompensasi24 dari perkawinannya dengan orang yang dianggapnya lebih rendah, maupun bagi Zaid yang tidak merasa bahagia dalam rumah tangganya. Kenyataan ini adalah realitas sejarah yang data-datanya tidak digunakan oleh penulis tradisional karena visi mereka tidak menggunakan pendekatan ilmiyah, sehingga ketika para orientalis menguraikan masalahnya dengan mengandalkan riwayat Ibnu Ishaq tiada seorangpun di antara kita yang mampu menyanggahnya secara objektif. Coba perhatikan tulisan Heikal yang tidak lebih dari sekedar mengatakan bahwa kehormatan Rasulullah jauh lebih tinggi dari adanya kecenderungan tergoda oleh Zaenab yang sedang dalam pakaian tipis. Sebagai seorang muslim kita percaya bahwa Rasulullah tidak mungkin berbuat demikian tetapi bagi orientalis, apalagi yang membenci Rasulullah dan Islam tentu tidak akan mampu mencerna. Karena itulah kami menghimbau mereka yang berhasrat menulis Sirah agar membaca dan meneliti terlebih dahulu sebelum menuangkan kesimpulan.
Oleh karena itu, mencari tahu mengenai kisah hidup nabi Muhammad noticed seyogyanya adalah sebuah hal yang patut kita lakukan dalam rangka meneladani beliau.
EPILOG Barangkali pembaca bertanya-tanya mengapa penulis menyebutkan sedikit sekali referensi non bahasa Arab di sini padahal kajian-kajian menyangkut sirah yang dilakukan oleh orang-orang Barat cukup melimpah. Ini tidak berarti bahwa penulis tidak membaca hasil karya mereka. Justru sebaliknya yang benar, karena upaya yang penulis lakukan untuk meneliti dan membaca karya-karya mereka jauh lebih banyak menghabiskan waktu penulis dari pada meneliti karya-karya dalam bahasa Arab. Tapi problema yang dihadapi dalam referensi Barat berkenaan dengan sirah adalah bahwa ia berangkat dari suatu titik yang tidak akan menyampaikan kepada suatu kesimpulan yang berarti; yaitu bahwa mereka berangkat dari ketidak percayaan terhadap kenabian dan kerasulan Muhammad noticed. Sebaik-baik pendapat dalam pemikiran mereka tidak lebih dari memandang Muhammad sebagai seseorang yang 'dikuasai' oleh suatu kondisi psikologis yang membuatnya merasa 'terlantar'. Dirinya yang diliputi kebingungan berupaya untuk keluar dari kondisi tersebut sehingga ia cenderung bersikap marginal dan ingin menjauhi keramaian. Akhirnya ia merasa senang berkhalwat46 untuk merenungkan keadaan dirinya. Dalam salah satu 'gangguan jiwa' yang dialaminya (saya memohon ampun kepada Allah untuk mengutip ungkapan ini) terbayangkan olehnya mendengar suara yang tidak diketahui sumbernya menegurnya dan meminta mengikuti bacaan yang diperdengarkan47.
Dari ramuan berbagai referensi tersebut diatas, Syekh Abdul Hasan an-Nadwi berhasil menciptakan buku ilmiah yang istimewa ini, yang dikemas dengan bahasa sastra yang runtut dan indah, yang memuaskan dahaga intelektual, menggetarkan hati dan membangkitkan keinginan.
lebih suci".. Anas berkata: kami sering membicarakan bahwa beliau memiliki keperkasaan 30 lelaki. Diriwayatkan oleh Al-Nasa'i dengan nada yang sama dari Abu Nafi'” Pandangan kami mengenai hal-hal semacam ini dan yang disebutkan sebagai gejala-gejala supranatural dalam diri Rasulullah adalah sebagai berikut. Jika sesuai dengan karakteristik misinya sebagai Rasul serta tidak bertentangan dengan fakta sejarah kami tetap menerimanya. Lain dari pada itu kami menyangkalnya. Kita mengetahui misalnya bahwa dada Rasulullah pernah dibelah oleh malaikat untuk dibersihkan pada waktu beliau masih kecil. Hal semacam ini menurut pandangan kami adalah standard karena selama Allah telah memilih, menunjuk dan mensucikannya maka tiada yang dapat menyangkalnya baik bentuk maupun caranya. Jika seorang penulis mengatakan bahwa pembersihan dan pemilihan tersebut dilakukan dengan cara 'anu' maka kami tidak menyangkalnya karena persoalannya masuk dalam kasus pemilihan dan penunjukan oleh Allah serta persiapan untuk menerima risalah. Jika Anas mengatakan: "Rasulullah memiliki keperkasaan thirty lelaki" kami pun terima sebagaimana adanya karena tidak menyebutkan secara khusus pada bidang apa keperkasaan tersebut. Yang pasti dari penelitian kami mengenai perjalanan hidup Rasulullah adalah beliau memiliki kekuatan dan daya tahan tubuh serta keperkasaan yang tiada bandingannya. Bukti mengenai hal ini akan segera kita saksikan dalam uraian Sejarah Kesehatan Rasulullah. Adapun jika seorang pelayan beliau yang bernama Salma mengatakan bahwa "setiap kali beliau mengunjungi isteri... dan seterusnya" kami menyangkal karena satu-satunya cara untuk membenarkannya, bahwa Salma mengikuti kunjungan Rasulullah dari rumah ke rumah, melihat beliau masuk dan keluar serta mandi bersuci sebanyak sembilan kali.
menganggap kegiatan militer bersifat reaksionil padahal seluruh aktifitas Rasulullah bersifat proaktif, berencana dan dicanangkan dengan penuh perhitungan. Oleh karena itu formulasi Sirah yang kami usulkan berupaya merumuskan keseluruhan kegiatan dan kebijakan Rasulullah dalam satu rangkaian garis pertalian antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya, atau satu kebijakan dengan kebijakan lainnya, ibarat episode-episode cerita yang runtut. Setiap episode mencerminkan kebijakan yang ditempuh untuk mencapai goal tertentu. Sebenarnya, seluruh kegiatan militer berhubungan erat dengan serangkaian surat-surat Rasulullah yang dikirimkan kepada para pemimpin negeri atau kepala suku; baik di dalam semenanjung Arab maupun di luarnya. Rasulullah mengajak mereka memeluk Islam dengan janji akan tetap mengakui dan menjamin hak-hak atas tanah dan negeri bagi mereka. Atau menawarkan perjanjian damai apabila mereka masih senang menganut agama mereka sendiri. Hal ini tetap berlaku hingga mereka memeluk Islam. Sementara itu delegasi-delegasi yang datang ke Madinah juga berhubungan erat dengan kegiatan militer; apakah dengan tujuan memeluk Islam atau memenuhi tawaran perjanjian damai atau pun meminta bantuan militer. Jika tujuan memeluk Islam sebagai kepentingan agama maka bergabungnya mereka ke dalam masyarakat Islam merupakan kepentingan politik, karena dengan kedatangannya ke Madinah, mereka yakin bahwa Rasulullah cukup setia menepati janji seperti yang tertulis dalam suratsuratnya, terutama mengenai jaminan hak dan ketentraman negeri atau suku mereka. Meneliti surat-surat Rasulullah dan delegasi-delegasi tersebut di samping kegiatan militer akan memberikan kejelasan betapa Rasulullah memiliki sifat kepemimpinan yang agung dan cara kerja yang amat sistimatik dalam menyiapkan dan membina suatu bangunan umat yang kokoh.
Makna yang manapun yang kita pilih, jawaban Muhammad sesuai dengan kondisi dialog, karena beliau ummy tidak dapat membaca; maka maksudnya adalah aku bukan pembaca; demikian juga jika yang dimaksudkan mengulangi bacaan, karena suara itu menyuruh membaca maka maksudnya adalah bacaan apa yang kuulangi bacaannya? Kemudian suara itu menyuruh lagi membaca dan kembali Muhammad merasa tercekik hingga seolah-olah kematian telah menjemputnya. Perasaan seperti itu lumrah dalam keadaan sangat takut. Kedua perintah membaca itu dimaksudkan sebagai persiapan agar Muhammad memusatkan seluruh perhatian dan sepenuhnya untuk dapat menerima ayat-ayat yang akan dituangkan kedalam hatinya, sehingga pada perintah ketiga, lima ayat pertama surah al-'alaq dibacakan. Menurut kesepakatan ulama, walaupun Bukhari hanya menyebutkan empat ayat pertama. Ulama lainnya menambahkan ayat kelima; karena dari ayat pertama sampai ayat kelima adalah merupakan satu kesatuan makna. Ayat selanjutnya berhubungan dengan masalah lain yang akan datang kemudian. Sengaja penulis menggunakan kata “suara yang terdengar oleh Muhammad” dan berarti malaikat karena sampai detik itu beliau belum mengetahui bahwa yang menyuruhnya membaca adalah malaikat. Hal ini untuk mengikuti jalannya peristiwa itu lebih realistis. Perlu diperhatikan bahwa menurut hadis riwayat Bukhari tidak disebutkan Muhammad mengulang-ulangi ayat-ayat yang telah dibacakan kepadanya tetapi hanya mengatakan "Muhammad pulang dalam keadaan ayat-ayat itu telah terlukis dalam dadanya". Adalah wajar bahwa Muhammad merasa amat ketakutan akibat kejadian yang baru saja menimpanya. Dan sudah pasti sesaat setelah itu tertegun di dalam gua dalam berusaha 55
Salah satu buku yang wajib dibaca oleh umat Islam adalah buku sirah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Alasannya adalah kerana sirah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tersebut mengandungi pelbagai pelajaran tentang kehidupan dan tauladan daripada beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam secara terperinci, bermula dari A hingga Z, sehingga dengan membacanya kita akan mengetahui gambaran perjalanan Islam yang sebenar dan lengkap – yang dibentangkan secara nyata, hidup, berkembang, dan mudah difahami serta mampu diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, sirah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam adalah potret Islam yang hidup dan berjalan. Kitab sirah yang ada di tangan pembaca ini adalah di antara kitab-kitab sirah terbaik dengan alasan: one – Penulisnya adalah al-Hafiz Imam Ibnu Katsir (Wafat: 774H), beliau merupakan seorang ahli sejarah yang sangat pakar dalam kajian terhadap peristiwa-peristiwa sejarah Islam. 2 -Penulisannya disusun berdasarkan kaedah muhadditsin (ahli hadis) yang sangat ketat terhadap penerimaan dan penyebaran berita.
Demi menyaksikan pemandangan itu Umm Sa’d ibn 'Ubadah, ibunda sang bocah yang sangat dermawan cepat-cepat menggantinya dengan susu lain dan bersikeras agar Rasulullah meminumnya, lantas beliau meminum sedikit sembari mendo’akan keluarga Sa’d ibn ‘Ubadah. Setelah itu tugas-tugas kenabian dan urusan jamaah serta ibadah setiap hari berjalan seperti biasa. Beliau tidak kembali ke majlis di mesjid kecuali setelah shalat isya’. Kiranya beliau tidak istirahat dalam sehari semalam kecuali tiga atau empat jam. Dikatakan terkadang beliau mendapatkan kesempatan untuk tidur beberapa saat setelah dhzuhur tapi bagaimanapun saat-saat istirahat tersebut seluruhnya tidak akan lebih dari empat jam. Dapat dibayangkan keadaannya jika aktifitas seperti ini berlangsung sejak beliau menerima wahyu pertama hingga akhir hayatnya. Pertanyaannya, terutama kepada para dokter, apakah kegiatan dan aktifitas yang padat dan memberatkan seperti semua ini, padahal waktu istirahat sedikit sekali, tidak menjadikan besi aus apalagi Muhammad noticed yang tidak diciptakan dari besi? *** Agak mundur sedikit ke peristiwa perang Khaebar yang pada saat itu usia Rasulullah sudah menginjak 58 tahun sedangkan peperangan tersebut bukanlah peperangan gampang. Khaebar adalah wilayah semenanjung bagian utara yang paling kaya dengan tanah pertanian yang subur dan peternakan dimana terdapat pusat-pusat perniagaan yang kaya pula. Para penduduknya mampu menurunkan ten.000 pejuang ditambah ribuan personil pasukan gerombolan Ghathfan yang bersekutu dengan mereka. Pertempuran sedemikian sengitnya sehingga salah satu anak panah sampai mengenai pakaian Rasulullah memaksa beliau memindahkan pos komandonya berkali-kali. Pertempuran berlangsung lebih dari 20 hari dan usai setelah pertahanan akhir Khaebar takluk dan rela menerima hukum Allah.
لكن الكتاب مختصر لدرجة تخل أحيانا بروعة القصة وتحرمك التفاعل معها
Pada operasi sebelumnya, yaitu pada perang abwa, two Safar 2H/ Agustus 623M telah dicapai kesepakatan pakta pertahanan bersama antara Rasulullah dengan bani Dhamrah. Mengenai operasi abwa, Al-Waqidi berkata (vol.one/twelve): “ ... hingga Rasulullah tiba di abwa, kafilah telah berlalu. Dalam operasi ini beliau melakukan perjanjian dengan bani Dhamrah dari suku induk kinanah demi keamanan Madinah dari arah dan pihaknya. Operasi tersebut membutuhkan waktu selama 15 hari”. Penegasannya mengenai bani Dhamrah dari suku kinanah mengundang perhatian kita, sebab yang masyhur dalam buku nasab asal-usul keturunan Arab bahwa dhamrah berasal dari Juheina dan qudha'a, tetapi rupanya sebagian dari keturunan kinanah bergabung kedalam keluarga Juheina akibat terpencarnya qudha'a ke berbagai tempat dan suku lainnya. Suatu gejala yang berpengaruh dalam pembentukan kepribadian orang hijaz dan Madinah. Semenjak Rasulullah menginjakkan kakinya di Madinah, beliau telah menaruh perhatian besar kepada suku-suku Juheina, belluy dan cabang-cabangnya dari qudha'a dalam upaya memasukkan mereka ke dalam barisan umat Islam. Dan hal ini kiranya akan sangat berpengaruh dalam perkembangan Islam, baik pada masa Nabi maupun sesudahnya. Setelah operasi dzat al-usyeira, menyusul operasi nakhla dan yang disebut terakhir, perlu kita renungkan motivasi dan goal pelaksanaannya. Setelah melihat loyalitas yang tinggi dan kesetiaan suku Juheina dan Bellay, Rasulullah menyadari bahwa orang Mekkah sudah pasti merasa terancam dengan semakin sempitnya ruang gerak peniagaannya dan tentu membuat mereka tidak tinggal diam. Oleh karena itu Rasulullah dan para sahabatnya melakukan pemantauan intensif terhadap setiap kafilah dagang yang melewati pesisir. 78
Sengaja kami memuat keseluruhan pidato yang cukup panjang ini sebagaimana adanya berdasarkan riwayat Al-Baihaqi dengan sanad yang melacak kepada Aisyah. Tidak pasti apakah Abu Bakr benar-benar mengucapkan keseluruhannya karena menurut sumber-sumber lain pidato tersebut diriwayatkan lebih pendek. Penulis memuat semua ini karena setidaknya dari segi makna merupakan gambaran tentang ide-ide yang menjadi perhatian kelompok yang memenangkan pergelutan politis siapa yang akan menjadi Khalifah pengganti Rasulullah yang juga merupakan kesepakatan pemikir Ahlussunnah dan para ulama fiqih kelak. Pidato dengan nada demikian itu, bagaimanapun bervariasi dalam sumber-sumber, sebenarnya mengisyaratkan bahwa Abu Bakr telah mempersiapkannya secara matang karena dengan sangat cerdas mengekspresikan gagasan-gagasan yang dapat mempengaruhi umat untuk memilihnya pemimpin sepeninggal mendiang Rasulullah. Adalah tidak mungkin Abu Bakr tak muncul selama dua hari hanya untuk beristirahat di rumahnya, di Sunh. Agak sulit pula membenarkan dugaan yang dibangun para pemikir ahlussunnah seolah-olah Abu Bakr baru mengetahui perkembangan saat itu lantas menyampaikan pidato ‘politik’ yang sangat rapih bahkan menjadi faktor penentu dalam mengembalikan kesadaran jamaah. Pidato tersebut juga menunjukkan kepada kenyataan bahwa hanya Abu Bakr saja yang memiliki integritas pribadi lebih tinggi mengungguli sahabat lainnya. Ia pun mampu menguasai perasaannya, memiliki ketajaman pandangan, ketepatan perhitungan bahkan memiliki kharisma lebih tinggi. Begitu menyampaikan pidatonya seketika orang-orang menjadi sadar kembali, meninggalkan angan-angan mereka dan dapat menerima kenyataan. Oleh karena itu ia menjadi figur yang dibutuhkan dalam suasana seperti ini. Ia pun mampu membuktikan dirinya sebagai tokoh dan pemimpin yang memiliki keberanian dan kepribadian tinggi.
two. AL-MAGHAZY ADALAH SATU KESATUAN Secara khusus di sini penulis akan membicarakan delapan peperangan yang mendahului pecahnya perang Badr. Dan sebelumnya penulis ingin menegaskan bahwa al-maghazy adalah istilah yang digunakan dalam sejarah Islam yang maknanya mencakup seluruh kegiatan yang dilakukan Rasulullah dalam rangka penyebaran Islam dan perluasan jangkauan umatnya, ataupun untuk mengamankan perbatasan geografisnya. Al-Maghazy tidak mutlak berarti kegiatan militer tetapi bisa saja merupakan utusan Rasulullah untuk melakukan dakwah, atau untuk mengajarkan dasar-dasar ajaran agama, atau untuk mengajarkan Al-Qur'an sebagaimana yang terjadi pada dua misi ‘detasmen’ masing-masing ma'una dan rujei' di mana keduanya nabi sallallahu alaihi wasallam history diutus kepada dua suku Arab atas permintaan mereka sendiri. Dalam kedua misi itu terjadi pengkhianatan sehingga hampir seluruh personilnya mengalami mati syahid. Kadang-kadang suatu misi hanya sekedar pemantauan keadaan lawan tanpa terjadi bentrokan bersenjata, sebagaiman yang terjadi pada ‘detasmen’ saef al-bahr yang dipimpin oleh Hamzah ibn Abdul-Mutthalib, yang menurut sementara pendapat merupakan kegiatan militer pertama yang dilakukan oleh kaum muslim di luar perbatasan Madinah, walaupun ada indikasi adanya kegiatan militer yang mendahuluinya, yaitu yang diutus oleh Rasulullah kepada suku Juheina di sebelah utara Madinah, dibawah pimpinan Abdullah ibn Gahsy. Terkadang pula personel suatu ‘detasmen’ hanya terdiri dari satu orang yang diutus untuk tugas militer tertentu seperti ‘detasmen’ Ibnu Anis kepada Sufyan ibn Khalid ibn Nubeij, pada bulan Muharram tahun 6H.
Report this page